purbakalajawatengah

tunisianembassyjakarta

gmniyogyakarta.com

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

https://mega4djumat.com

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

ASEAN NCAP Beberkan Motor di Indonesia yang Wajib Pakai ABS, Ini Acuannya – Updateotomotif

slot bet 200

slot bet 200

ASEAN NCAP Beberkan Motor di Indonesia yang Wajib Pakai ABS, Ini Acuannya

0

Updateotomotif  – Selasa, 12 Maret 2024 | 00:50 WIB

Otomotifnet.com – Penggunaan rem Anti-lock Braking System atau ABS sudah diwajibkan di sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Malaysia.

Penggunaan rem ABS juga mulai digaungkan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP).

Bagi yang belum tahu, ASEAN NCAP merupakan program penilaian mobil baru independen yang dilakukan oleh badan swasta.

Meski begitu, organisasi ini juga berfokus pada teknologi-teknologi yang meningkatkan keselamatan berkendara.

ASEAN NCAP berada di bawah payung Global NCAP yang berada di tatanan paling besar.

Adrianto Sugiarto Wiyono, ASEAN NCAP Technical Committee, mengatakan rem ABS menjadi wajib di sebuah motor dengan kondisi tertentu.

“Jadi kewajiban dengan kondisi tertentu menyesuaikan dengan kendaraannya, itu yang perlu kajian lebih cocok di Indonesia tuh dengan cc berapa,” buka Adrianto dilansir dari Motorplus (7/3/2024).

“Sebenarnya dari rekomendasi kami itu bukan cc tapi kecepatan motor,” sambungnya saat ditemui di Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan.

“Jadi motor yang mampu melaju 50 km/jam disarankan menggunakan rem ABS,” lanjut Rian, sapaan akrabnya.

Rian menambahkan, dirinya pernah menyampaikan hal tersebut pada acara ASEAN TRANSPORT MINISTER MEETING ke-28 di Nusa Dua Bali tahun 2022 lalu.

Saat itu, ASEAN NCAP menjelaskan kalau minimal 50 km/jam harus menggunakan ABS.

Dosen Politeknik APP Jakarta itu mejelaskan kenapa fokus utama ASEAN NCAP malah ke rem ABS motor.

“Yang jadi tantangan itu kenapa sih harus ABS? Kenapa bukan teknologi lain? Justru konsepnya motor itu saat berkendara atau bergerak harus punya traksi,” lanjut lagi Rian.

“Di motor sangat berdekatan dengan keseimbangan, traksi hilang maka pengendara bisa jatuh,” sambungnya.

“Dengan adanya ABS traksi tetap didapatkan saat pengereman darurat,” tambahnya.

“Dan itu bisa membantu pengembangan teknologi lain seperti cornering ABS dan Motorcycle Stablility Control (MSC),” jelasnya.

“Jadi ABS bukan sesuatu yang advance karena teknologinya sudah lama, tapi itu merupakan suatu dasar pengembangan teknologi keselamatan yang lain setelahnya,” lanjut dia.

Saat ini Thailand dan Malaysia mewajibkan motor 125 cc ke atas menggunakan rem ABS.

“Kenapa di Malaysia mintanya di 125 cc ke atas, kenapa acuannya jadi cc bukan kecepatan, karena itu motor yang paling banyak diproduksi,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *